Makanan Viral TikTok: Lebih dari Sekadar Hiburan
Dulu kita mengenal makanan lewat buku resep, acara TV, atau rekomendasi dari teman. Kini, platform seperti TikTok telah mengubah cara kita mengenal dan mencoba makanan baru. Makanan viral TikTok bukan hanya tren digital, tapi sudah jadi bagian dari gaya hidup kuliner kekinian—terutama bagi generasi muda yang doyan eksplorasi rasa.
Fenomena ini berkembang sangat cepat. Hanya butuh satu video 30 detik yang menarik, dan tiba-tiba jutaan orang ikut mencoba resepnya di rumah, atau bahkan mencarinya di kafe terdekat. Di artikel ini, kita akan membahas bagaimana makanan viral dari TikTok menjadi sajian nyata, serta dampaknya terhadap dunia kuliner.
1. Resep Simpel tapi Unik Jadi Daya Tarik Utama
TikTok mengubah definisi resep. Yang viral bukan selalu makanan mewah atau rumit, tapi justru yang sederhana dan bisa dibuat semua orang. Contohnya? Baked oats, es teh Thailand dalgona, hingga mi instan carbonara.
Kesederhanaan inilah yang membuat resep jadi mudah diikuti. Visual yang menarik, proses singkat, dan hasil menggoda membuat orang tergoda untuk langsung mencoba.
Contohnya, tren “rice paper dumpling” yang cuma butuh kulit lumpia kering, sayur, dan sedikit teknik goreng. Viral dalam hitungan jam—dan menu ini bahkan kini masuk daftar beberapa kafe!
2. Dari Dapur Rumah ke Etalase Kafe
Tren makanan viral tidak berhenti di media sosial. Banyak pemilik usaha kuliner yang melihat tren ini sebagai peluang bisnis. Apa yang awalnya hanya video lucu atau eksperimen iseng, bisa berubah jadi menu andalan.
Beberapa contoh nyata:
- Croffle (croissant + waffle) yang awalnya viral di Korea, kini masuk daftar tetap banyak kafe di Indonesia
- Creamy garlic noodle dari TikTok dijual di booth kaki lima
- Minuman matcha dalgona muncul di menu seasonal berbagai coffee shop
Salah satu tempat yang jeli membaca tren ini adalah cornercafecs, yang kerap mengadaptasi makanan viral sebagai bagian dari menu kekinian mereka.
3. Membangun Interaksi dan Komunitas Kuliner
Makanan viral TikTok tidak hanya soal rasa, tapi juga komunitas. Banyak pengguna membuat versi mereka sendiri, menambahkan twist, bahkan adu kreativitas di kolom komentar.
Hal ini memunculkan ekosistem baru di mana pengguna bukan hanya konsumen, tapi juga kreator. Mereka berbagi pengalaman mencoba makanan viral, review rasa, bahkan memberi rating dan saran.
Salah satu tren yang unik adalah video “Expectation vs Reality”, di mana pengguna membandingkan hasil masakan mereka dengan video asli. Seru, interaktif, dan jadi hiburan tersendiri!
4. Dampaknya terhadap Bisnis Kuliner
Restoran dan kafe yang mau mengikuti tren TikTok bisa mendapat keuntungan besar. Menu yang viral biasanya akan menarik pelanggan baru yang penasaran dan ingin mencoba langsung. Apalagi kalau tempat tersebut bisa menyajikan makanan viral dengan tampilan fotogenik.
Namun, tentu ada tantangan:
- Tidak semua makanan viral cocok dijual massal
- Bahan atau alat yang dibutuhkan kadang sulit dicari
- Tren cepat berganti—hari ini viral, minggu depan bisa dilupakan
Untuk itu, penting bagi pelaku usaha seperti cornercafecs untuk memilih tren yang memang cocok dengan konsep mereka dan bisa diadaptasi secara berkelanjutan.
5. Menu TikTok yang Masih Terus Berkembang
Berikut beberapa makanan viral TikTok yang masih terus dicari:
- Salmon rice bowl: Nasi sisa yang di-reheat dengan salmon, nori, dan mayo, terinspirasi dari Emily Mariko
- Custard toast: Roti panggang dengan campuran telur dan yogurt, jadi camilan pagi favorit
- Cloud bread: Roti viral yang super ringan dan warna-warni
- Corn ribs: Jagung yang dipotong menyerupai iga, lalu digoreng atau dipanggang
Semua tren ini muncul dari video sederhana, tapi sukses memengaruhi tren makanan secara global.
6. Tips Mengadaptasi Makanan Viral ke Menu Nyata
Jika kamu pemilik usaha kuliner atau sekadar hobi masak, berikut beberapa tips:
- Pilih tren yang sesuai dengan lidah lokal: Tidak semua makanan barat cocok dengan selera Indonesia. Bisa ditambah sambal, keju, atau bahan lokal lainnya.
- Pastikan bahan tersedia dan murah: Jangan bikin menu viral yang sulit dicari bahan bakunya.
- Ciptakan tampilan yang unik tapi tetap enak: Ingat, yang difoto duluan adalah tampilannya.
- Manfaatkan media sosial untuk promosi: Posting versi kamu sendiri bisa jadi awal viralnya makanan lokal!
Dari Layar ke Lidah
Makanan viral TikTok adalah contoh nyata bagaimana budaya digital bisa berdampak langsung pada dunia nyata—khususnya kuliner. Dari video 30 detik, bisa lahir tren rasa, menu baru, bahkan inspirasi usaha.
Kamu bisa ikutan bikin sendiri di rumah, atau datang ke tempat seperti cornercafecs yang selalu update dengan tren kuliner terbaru, dan menyulap tren digital jadi sajian nikmat.